SAMARINDA - Masalah keberagaman, toleransi dan perdamaian dunia menjadi topik paparan dan pembahasan dalam Seminar Internasional yang mengangkat tema "Implementasi Nilai Al Qur'an untuk Membangun Peradaban dan Perdamaian Dunia" yang digelar dalam rangka menyemarakkan MTQN XXX 2024 yang berlangsung di Universitas Islam Negeri Sultan Muhammad Idris (IUNSI), Senin 9 September 2024.
Dr H Moh Jauhar Efendi selaku koordinator seminar melaporkan, tiga narasumber tampil saat itu yaitu Rektor UINSI Prof Zurqoni, Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nazaruddin Umar dan Dr Haji Ahmad Baha bin Haji Mokhtar dari Universitas Syarif Ali Brunei Darussalam.
Sebelumnya Pj Gubernur Kaltim Prof Akmal Malik pada seminar yang juga dihadiri Sekda Dra Sri Wahyuni MPP, para utusan peserta MTQN se-Indonrsia , akademisi dan para mahasiswa itu, dia mengatakan pentingnya memelihara perdamaian dunia dilandasi nilai-nilai Islam dan Al Qur'an.
"Keberagaman dan harmoni diperlukan untuk kedamaian hidup umat manusia," katanya.
Karena itu meskipun seminar ini menghadirkan narasumber dari negeri serumpun, namun diharapkan dapat memberi dampak luas untuk dunia global, bahwa Al Qur'an dan Islam adalah rahmatan lil'alamin.
Ketiga pemateri sepakat Islam harus tampil sebagai penggerak dan pelopor perdamain di saat sekarang dan masa depan melalui pemikiran-pemikiran konstruktif, sekaligus menghapus anggapan islamofobia.
"Islam itu tidak boleh dipisahkan dari keharmonisan," tegas Dr Baha.
Sementara itu pada bagian lain Nazaruddin Umar menyinggung peran penting UINSI di tengah keberadaan Ibu Kota Nusantara {IKN). "UINSI harus maju dan berkembang untuk bisa menggantikan peran UIN lain yang sudah lebih maju dan terkenal di tanah air," harapnya.
Seminar sehari itu tampak semarak yang ditandai dengan tampilan hadrah, seni tari, pembacaan ayat suci Al Qur'an dan lagu-lagu Islami. Kemudian seusai paparan diberi kesempatan bertanya kepada hadirin yang disambut antusias peserta.*
(Hadri/Humas LPTQ Kaltim).
FOTO-FOTO DOKUMENTASI