SAMARINDA - Selain menuju Ibu Kota Nusantara (IKN), susur Sungai Mahakam di Samarinda ternyata juga cukup banyak diminati oleh peserta Kafilah MTQN XXX Kaltim 2024, termasuk tujuan wisata Desa Budaya Pampang dan Museum Kota Samarinda.
Susur Sungai Mahakam merupakan satu agenda city tour untuk para Kafilah MTQN XXX dari seluruh Indonesia, pada 15 September 2024.
Rute dimulai dari Dermaga Pasar Pagi menggunakan kapal kayu yang biasa disebut Kapal Len dengan daya tampung puluhan orang penumpang. Selanjutnya menuju Jembatan Mahakam Kota (Mahkota) II atau Jembatan Achmad Amins berbalik arah ke hulu hingga sampai di Jembatan Mahakam I, akhirnya berbalik arah lagi dan kembali berakhir ke tempat semula di Dermaga Pasar Pagi. Waktu tempuh sekitar 1,5 jam. Berangkat yang disukai penumpang pada sore hari sekaligus menikmati sunset atau matahari terbenam dengan suasana indah di kanan kiri sungai seperti rumah-rumah warga, lebih khusus Masjid Raya Darussalam, masjid tua Masjid Shiratal Mustaqim dan Masjid Islamic Center Baitul Muttaqien. Sementara itu di dalam kapal penumpang juga bisa menghibur diri dengan menyanyi atau mendengarkan lagu-lagu langsung dari artis lokal yang tak kalah menarik dinikmati.
Tempat wisata di Samarinda lainnya sebenarnya cukup banyak. Bagi peminat kuliner ada banyak cafe dan warung makan, untuk cinderamata di Citra Niaga dan Kampung Tenun Sarung Samarinda di Samarinda Seberang. Selain itu ada pula Museum Mulawarman di Kota Raja Tenggarong Kutai Kartanega
Mengenai susur sungai, Koordinator City Tour Baihaqi dari Dinas Pariwisata Kaltim mengatakan,
wisata susur sungai menawarkan pengalaman yang menakjubkan bagi para pengunjung. Aktivitas ini juga sering kali disertai dengan penjelasan mengenai ekosistem dan budaya lokal oleh pemandu yang berpengalaman.
"Sebagai salah satu destinasi unggulan di Kaltim, wisata susur sungai ini memberikan pengalaman yang mendalam tentang kekayaan alam dan budaya lokal. Kita dapat merasakan kedamaian sambil menikmati panorama pinggiran kota dan aliran sungai yang menenangkan,“ katanya.
Tidak hanya sekadar wisata, susur sungai ini ujarnya, juga berfungsi sebagai sarana edukasi tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan keberagaman budaya yang ada di sekitar Sungai Mahakam.
Semoga pengalaman para kafilah mengenai susur sungai ini sekembalinya ke daerah asal dapat pula diceritakan kepada yang lain. Sungai Mahakam sepanjang lebih dari 900 km ini selain Samarinda dari hulu melewati Kabupaten Mahakam Ulu memang menakjubkan.
(Hadri/Humas LPTQ Kaltim).