Terbit: 06:10

Terbenam: 18:15

icon

Yang Tersisa dari MTQN XXX, Museum Samarinda dan Desa Pampang

Yang Tersisa dari MTQN  XXX, Museum Samarinda dan Desa Pampang
Yang Tersisa dari MTQN XXX, Museum Samarinda dan Desa Pampang
25 September 2024 Berita Humas LPTQ Kaltim

SAMARINDA - Ketika kota  Samarinda kian berkembang maju, banyak orang menoleh ke belakang untuk mengingat jejak masa lalu, sejarah dan  nostalgia,  terutama bagi generasi tua yang akan dapat menbertikan peninggalan yang baik untuk generadi muda dan penerus bangsa.

Maka atas desakan seniman dan budayawan serta tokoh masyarakat dibangunlah Museum Samarinda sekitar tahun 2019 yang terletak di sudut kiri Jl Bhayangkara eks SMP dan SMA 1 atau Bundaran Taman  Samarendah.

Sayangnya  koleksi yang ada di dalam museum itu  sangat terbatas dan tidak ada yang terlalu khas atau istimewa untuk dilihat karena  kebanyakan hanya dalam bentuk benda perkakas dan  foto-foto dokumentasi.

Meskipun  demikian  Panitia MTQN XXX mengagendakan kunjungan city tour ke museum itu untuk kafilah provinsi se-Indonesia.

Pada tanggal 15 September sebelum malam penutupan MTQ tercatat ada sekitar 80 orang mengunjungi museum, sedangkan susur Sungai  Mahakam hari itu lebih dari 900 orang. Tercatat antara lain datang ke museum adalah kafilah dari  Kalimantan Selatan. 

"Dari museum ini saya dapat mengetahui jika antara Kalsel dan Kaltim, khususnya Samarinda ada kedekatan emosional dan  banyak Urang Banjar berdiam di sini. Hal ini penting  diketahui untuk menambah wawasan pada anak-anak kita generasi saat ini," kata Hidayaturrahman, Ofisial Kafilah Kalsel.

Selain Museum Samarinda, Desa Budaya Pampang tak kalah menarik dikunjungi seperti yang dilakukan oleh  kafilaah asal Sulawesi Utara dan Sulawesi Barat.

Desa ini adalah tempat pemukiman Suku Dayak di Samarinda. Desa di utara arah Bandara APT Pramoto ini ternyata cukup diminati kafilah untuk mengetahui tentang kehidupan dan adat istiadat warga setempat. 

Para pengunjung bersama berbincang, bermain  menari dan  bernyanyi dalam suasana gembira dan penuh keakraban

"Saya senang di sini bisa belajar menyumpit dan ikut menari masal," kata seorang ibu dari Kafilah Sulut.*

(Hadri/Humas LPTQ Kaltim).


FOTO-FOTO DOKUMENTASI



ARTIKEL LAINNYA
CATATAN REDAKSI. Redaksi mohon maaf karena edisi 'Yang Tersisa dari MTQN XXX" sempat terhenti disebabkan kendala teknis penayangan. Alhamdulillah sudah teratasi dan beberapa tulisan yang tertinggal dapat diturunkan berikut ini. Terima kasih.
23 Oktober 2024 Jam 09:09
Pameran Kaligrafi 50 Negara
18 Juli 2024 Jam 11:30
Yang Tersisa dari MTQN XXX. Gorontalo Pererat Silaturrahim
11 November 2024 Jam 08:52
Rizal: Persiapan Sangat Baik, Panitia Kompak
29 Agustus 2024 Jam 11:40
[Pengumuman Pengadaan] Beauty Contest Kegiatan MTQN XXX
10 Juni 2024 Jam 07:15
Ofisial Papua Barat Pertama Dijemput
02 September 2024 Jam 10:52